Kalurahan Siraman

Desa Siraman memiliki lahan pertanian tadah hujan sehingga pertanian bergantung pada musim. Petani yang berada di Desa Siraman sebagian besar menanam tanaman palawija. Namun tahun ini berbeda dengan biasanya, Drs. Harmanto merubah lahan pertanian yang biasanya ditanami padi dengan bertanam cabai/lombok. Termotivasi oleh harga cabai yang meroket, Drs. Harmanto yang merupakan salah satu Perangkat Desa Siraman nekad menanami lahan pertanian dengan tanaman cabai. Dengan tekad yang kuat disertai ketekunan dan semangat yang tinggi meskipun dicibir, diolok-olok bahkan ditentang oleh keluarga Drs. Harmanto tetap mantab dan semangatnya tak terpatahkan. Dan tidak dipungkiri lagi buah dari ketekunan Drs. Harmanto menarik untuk dibahas. Meskipun baru pertama kali menanam cabai, hasil kenekatan Drs. Harmanto cukup membanggakan.

Di awal tahun 2017 Kementerian Pertanian Republik Indonesia mengunjungi lahan tanaman cabai yang berada di Dusun Siraman III tersebut. Drs. Harmanto yang merupakan anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan Desa Siraman) sangat bangga dan puas karena hasil pekerjaan yang selama ini dinilai nekat oleh orang-orang ternyata membuahkan prestasi. Lahan cabai tersebut diatas namakan Gapoktan akan mendapatkan bantuan sumur dan pompa air, alat, pupuk dan obat-obatan dari kementerian Pertanian Republik Indonesia tahun anggaran 2018 dengan mengajukan proposal.

Saat ini aksi nekad Drs. Harmanto menginspirasi sebagian petani setempat mengalihkan sebagian lahannya untuk bertanam sayur. Sehingga warga bisa berswasembada pangan dengan bertani palawija sekaligus bertani sayur. Semoga pengajuan proposal bisa dikabulkan agar lahan pertanian di Siraman III dan sekitarnya bisa mendapatkan suply air terus menerus tidak hanya bergantung pada air hujan saja sehingga hasil panen baik palawija maupun sayur melimpah.

Dari hal ini menyisakan hikmah, sesuatu yang dinilai tidak mungkin ternyata bisa dicapai dengan niat, semangat, ketekunan, usaha, keyakinan dan pastinya do'a.

trims.