ADAT SELIKURAN

Pemdes Siraman 24 Juni 2017 00:19:42 WIB

Bulan Ramadhan sudah diambang pintu perpisahan. Hari Minggu tanggal 25 Juni 2017 Insyaallah umat Muslim Indonesia merayakan Hari Raya Idul Fitri. Berbagai persiapan untuk menyambut hari kemenangan sudah dilakukan. Mulai dari beli baju baru, mudik, beres-beres rumah, menyiapkan kue dan masih banyak kegiatan rutin khas penyambutan Hari Raya Idul Fitri lainnya.

Selain persiapan menuju hari kemenangan, masih ada lagi acara yang merupakan adat istiadat di Desa Siraman yaitu SELIKURAN. Selikuran dilaksanakan pada hari ke-21 puasa Ramadhan sesuai dengan arti selikur. Selikuran adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT karena telah diberi kelancaran melaksanakan ibadah puasa Ramadhan sampai hari ke-21. Sebagian warga masyarakat membuat masakan komplit ada nasi, sayur lombok, mie goreng, gudhangan, peyek, kerupuk dan dilengkapi dengan lauk pauk lainnya. Kemudian masakan tersebut dibawa ke Masjid, Balai Dusun maupun tempat yang biasa digunakan untuk "Metokke" dalam bahasa Indonesia adalah mengeluarkan. Maksud dari metokke adalah membawa makanan yang sudah disiapkan dari rumah untuk dibawa lokasi metokke. Apabila sudah berkumpul, dilakukan do'a bersama dan berbuka puasa bersama. Jika ada makanan yang sisa, warga masyarakat saling tukar makanan dan dibawa pulang.

"Selikuran adalah budaya turun temurun yang masih kami laksanakan. Adapun nilai yang kami ambil dari selikuran ini adalah rasa syukur yang dipanjatkan kepada Allah SWT yaitu dengan berbagi, bersedekah, memupuk kebersamaan dan menjadikan selikuran ini sebagai ajang silaturahmi sehingga rasa peduli terhadap sesama selalu terjaga." Jelas Supriyadi selaku Kepala Dusun Seneng.

 

trims

Komentar atas ADAT SELIKURAN

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung